1. PENGERTIAN ARTIFICIAL NEURAL
NETWORK
Artificial
Neural Network (Jaringan Syaraf Tiruan)
merupakan model yang meniru cara kerja jaringan neural biologis.
Otak manusia (juga hewan) terdiri atas sel-sel yang disebut
neuron. Dibandingkan dengan sel-sel lain yang selalu mereproduksi dirinya
kemudian mati, neuron memiliki keistimewaan, yaitu tidak mati. Hal ini
menyebabkan informasi yang tersimpan di dalamnya dapat bertahan. Diperkirakan
otak manusia terdiri atas 109 neuron, dan terdapat 100 jenis neuron
yang telah diketahui. Neuron-neuron ini terbagi atas grup-grup (disebut
jaringan) yang dibedakan atas fungsinya dan setiap grup mengandung ribuan
neuron yang saling berhubungan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa otak
merupakan kumpulan dari jaringan-jaringan neuron. Kecepatan proses setiap
jaringan ini sebenarnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan kecepatan proses
komputer yang ada pada saat ini. Namun karena otak terdiri atas jutaan jaringan
yang bekerja secara paralel (simultan), maka otak dapat mengerjakan pekerjaan
yang jauh lebih kompleks dibandingkan dengan apa yang dapat dikerjakan oleh
komputer yang semata-mata hanya mengandalkan kecepatan. Struktur pemrosesan
paralel ini merupakan bagian lain yang menarik dari jaringan neural, yang juga
dapat ditiru untuk diimplementasikan pada komputer.
Gambar 1 di atas menunjukkan hubungan antara neuron pada
otak. Pada gambar tersebut terdapat bagian-bagian : dendrit yang berfungsi sebagai saluran masukan bagi neuron, nucleus merupakan inti dari suatu
neuron, axon berfungsi sebagai
saluran keluaran dari neuron, dan synapsis
yang mengatur kekuatan hubungan antar neuron
Perbedaan Antara ES (Expert System) dan ANN :
§
ES (Expert System)
·
Dalam pemecahan masalah masih membutuhkan bantuan programer
·
Knowledge di buat oleh Progammer, sehingga Knowledge dapat
ditelusuri proses pembuatannya .
·
Sample yang inputnya cacat tidak dapat menghasilkan output.
§ ANN (Artificial Neural
Network)
·
Dapat memecahkan masalah/ kasus yang rumit yang tidak dapat
dilakukan oleh ES.
·
Knowledgenya terbentuk dengan sendirinya.
·
Dapat menghasilkan Output walaupun inputnya cacat
1.4 ARSITEKTUR ARTIFICIAL NEURAL
NETWORK
Setiap neuron dapat memiliki beberapa masukan dan mempunyai
satu keluaran. Jalur masukan pada suatu neuron bisa berisi data mentah atau
data hasil olahan neuron sebelumnya. Sedangkan hasil keluaran suatu neuron
dapat berupa hasil akhir atau berupa bahan masukan bagi neuron berikutnya.
Jaringan neuron buatan terdiri atas kumpulan grup neuron yang tersusun dalam
lapisan. Gambar 2 di bawah ini menunjukkan struktur umum jaringan syaraf buatan
yang bersifat feedforward (data
diproses pada satu arah).
Gambar 2.
Arsitektur ANN
1. Lapisan input [Input Layer].
Lapisan input berfungsi sebagai
penghubung jaringan ke dunia luar (sumber data). Neuron-neuron ini tidak
melakukan perubahan apapun terhadap data, tapi hanya meneruskan data ini ke
lapisan berikutnya.
2. Lapisan tersembunyi [Hidden
Layer]
Suatu jaringan dapat memiliki
lebih dari satu lapisan tersembunyi (hidden
layer) atau bahkan bisa juga tidak memilikinya sama sekali. Jika jaringan
memiliki beberapa lapisan tersembunyi, maka lapisan tersembunyi terbawah
berfungsi untuk menerima masukan dari lapisan input. Besarnya nilai masukan
(net) neuron ke-j pada lapisan tersembunyi ini tergantung pada akumulasi jumlah
perkalian antara nilai bobot (w, kekuatan hubungan antar neuron) dengan nilai
keluaran (O) neuron ke‑i pada lapisan sebelumnya (neuron input) ditambah dengan
nilai bias (w, neuron ke-j).
Nilai bias ini merupakan nilai
konstan yang dimiliki oleh setiap neuron (kecuali neuron pada lapisan input)
yang digunakan untuk memperbaiki keluaran jaringan agar dapat menyamai atau
mendekati nilai keluaran (output) yang diinginkan. Bobot wji
bernilai 0 menunjukkan bahwa antara neuron ke-j dan ke-i tidak terdapat
hubungan.
Nilai keluaran neuron pada
lapisan tersembunyi ini merupakan fungsi dari nilai masukannya f(net (j)).
Pada eksperimen ini digunakan fungsi Sigmoid, yaitu :
Ox(j)
= 1 / (1 + exp(-net(j)))
Pada hidden layer pada lapisan yang berikutnya (jika ada) berlaku hal
yang sama seperti hidden layer di atas,
hanya saja data masukannya berasal dari hidden
layer lapisan sebelumnya.
3. Lapisan Output [Output Layer]
Prinsip kerja neuron-neuron
pada lapisan ini sama dengan prinsip kerja neuron-neuron pada lapisan
tersembunyi (hidden layer) dan di
sini juga digunakan fungsi Sigmoid, tapi keluaran dari neuron pada lapisan ini
sudah dianggap sebagai hasil dari proses
Nilai bias ini merupakan nilai konstan yang dimiliki oleh setiap neuron
(kecuali neuron pada lapisan input) yang digunakan untuk memperbaiki keluaran
jaringan agar dapat menyamai atau mendekati nilai keluaran (output) yang
diinginkan. Bobot wji bernilai 0 menunjukkan bahwa antara neuron
ke-j dan ke-i tidak terdapat hubungan.
Nilai keluaran neuron pada
lapisan tersembunyi ini merupakan fungsi dari nilai masukannya f(net (j)).
Pada eksperimen ini digunakan fungsi Sigmoid, yaitu :
Ox(j)
= 1 / (1 + exp(-net(j))) (2)
Pada hidden layer pada lapisan yang berikutnya (jika ada) berlaku hal
yang sama seperti hidden layer di atas,
hanya saja data masukannya berasal dari hidden
layer lapisan sebelumnya.
4. Lapisan Output [Output Layer]
Prinsip kerja neuron-neuron
pada lapisan ini sama dengan prinsip kerja neuron-neuron pada lapisan
tersembunyi (hidden layer) dan di
sini juga digunakan fungsi Sigmoid, tapi keluaran dari neuron pada lapisan ini
sudah dianggap sebagai hasil dari proses
Skema
proses yang terjadi pada setiap neuron, kecuali neuron input
Ox (j)
= f(net)
- Bobot adalah parameter pengkali terhadap nilai output neuron.
- Bobot dan bias diset secara random
- Wj (bias) sebagai kalibrator
- Momentum adalah penurunan nilai bobot.
- f = fungsi aktivasi transfer function
- Oi = nilai neuron ke-i
- Wji = nilai bobot penghubung neuron
- Fungsi sigmoid paling sering digunakan karena terbukti secara empiris paling efektif daripada fungsi yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar